Senin, 03 September 2012

Materi kelas 9: 5 tokoh hacker terkenal di dunia

Sebagian besar media, khususnya film, menggambarkan kegiatan Peretas/Hacker sebagai sebuah kegiatan yang bersinggungan dengan kegiatan spionase, pembajakan data dari situs penting Negara ataupun sebuah kegiatan yang dilakukan oleh remaja-remaja yang cenderung anti sosial,yang banyak menghabiskan hari dan waktunya di depan komputer.
Kenyataannya, pengelompokan dari Hacker sangatlah beragam, pada artikel ini, saya sedikit berbagi pada anda dengan memperkenalkan anda lima hacker yang paling terkenal, menggemparkan dan mengejutkan dunia, sekedar untuk membiarkan anda memutuskan apa dan bagaimana sebenarnya Hacker itu.

Pengertian dan istilah hacker sendiri akan sedikit saya ulas disini (sumber : wikipedia) ; 

Terminologi peretas muncul pada awal tahun 1960-an di antara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata bahasa Inggris "hacker" pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik daripada yang telah dirancang bersama. 

Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan. 

Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri sebagai peretas, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Peretas sejati menyebut orang-orang ini cracker dan tidak suka bergaul dengan mereka. Peretas sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Peretas sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi peretas. 

Para peretas mengadakan pertemuan tahunan, yaitu setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan peretas terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas peretasan. Peretas memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa peretaslah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah cracker. Cracker-lah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para peretas dipahami dibagi menjadi dua golongan: White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat Hackers.

Kali ini saya mengulas beberapa tokoh Hacker yang dikategorikan sebagai Hacker dengan kegiatan Hacking yang bersifat merusak dan merugikan/ Black Hat Crackers.
Di lain waktu saya akan mengenalkan anda pada tokoh-tokoh Hacker yang menggunakan ilmunya untuk kegiatan Hacking secara positif sebagai bahan pengkajian maupun sebagai penangkal dan penambal celah yang mungkin ada dalam sebuah program maupun sistem komputer.
Internet dipenuhi dengan hacker, cracker atau yang dikenal sebagai " Black Hat Crackers " yang menggunakan keahliannya untuk mengeksploitasi program dan sistem komputer. Sebagian besar dari mereka telah tertangkap pihak keamanan dan menjalani hukuman akibat pelanggaran hukum lewat dunia maya. Beberapa dari mereka melakukannya sekedar untuk kesenangan dan rasa ingin tahu, sementara yang lain melakukannya untuk mencari keuntungan pribadi. Di bawah ini adalah 5 profil Hacker tersohor dari kategori Black Hat Crackers ;

Jonathan James

James menjadi terkenal ketika ia menjadi remaja pertama yang dikirim ke penjara untuk kasus hacking. Dia dijatuhi hukuman pada 16 tahun. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku, "Aku hanya melihat sekitar dan bermain-main. Apa yang menyenangkan bagi saya adalah. Tantangan untuk melihat apa yang saya bisa kalahkan "
Intrusi utama James tidaklah tanggung-tanggung, dia menargetkan sasarannya pada profil organisasi yang bonafid dan termasuk high level organisation. Ia memasang backdoor ke server Defense Threat Reduction Agency server ( Badan Penanggulangan Ancaman Negara ) milik Amerika. DTRA adalah lembaga Departemen Pertahanan yang fungsi pokoknya mengurangi ancaman terhadap AS dan sekutunya dari nuklir, biologi, senjata kimia, senjata konvensional dan senjata pemusnah massal lainnya. Backdoor yang ia ciptakan memungkinkan dia untuk melihat email sensitif dan mencuri username dan password karyawan. James juga meretas sistem komputer NASA, dan mencuri software bernilai sekitar $ 1,7 juta.
Menurut Departemen Kehakiman, " Software yang dicuri James adalah sebuah perangkat lunak yang menunjang dan berpengaruh pada Lingkungan fisik Stasiun Luar Angkasa Internasional, termasuk pengaturan suhu dan kelembaban dalam ruang hidup di angkasa ". Akibat ulah James, NASA terpaksa menutup sistem komputernya, dan kerugian yang menimpa NASA ditaksir mencapai $ 41.000 kala itu. James menjelaskan bahwa ia mendownload kode scrip dari NASA tersebut untuk melengkapi studinya tentang pemrograman C, dan dia berpendapat cukup pedas pada kode script milik NASA tersebut dengan menyatakan, " Kode itu sangat buruk dan kacau... Tentunya tidak sepadan dengan harga nilai $ 1,7 juta seperti yang mereka klaim. "
Mengingat besarnya efek dari tindakannya, James di dunia maya juga dijuluki " c0mrade, " dan jika saja ia telah dewasa dan cukup umur secara hokum, ia kemungkinan akan divonis setidaknya 10 tahun. Dan karena belum cukup umur, ia hanya mendapatkan hukuman dengan dilarang menggunakan komputer dan menjalani hukuman enam bulan tahanan rumah dengan masa percobaan. Namun, ia mengakhiri masa tahanan rumahnya dengan enam bulan penjara karena pelanggaran pembebasan bersyarat.
Saat ini James mengatakan bahwa dia sangat menyesal dengan semua tindakan di masa mudanya, dan mulai terjun dan merintis sebuah perusahaan sekuritas komputer.

Adrian Lamo

Adrian Lamo mulai tenar sebagai Hacker setelah ia berhasil meretas perusahaan besar seperti The New York Times dan Microsoft sebagai sasaran utamanya. Dijuluki " homeless hacker/hacker tunawisma ". Ia melancarkan aksi Hackingnya melalui koneksi Internet di, toko kopi Kinko dan perpustakaan.
Intrusi Lamo terutama terdiri dari pengujian penetrasi, di mana ia menemukan kelemahan dalam keamanan, dieksploitasi dan kemudian perusahaan-perusahaan tersebut diberitahu tentang kekurangan mereka. Sasarannya tidak main-main, Yahoo!, Bank of America, Citigroup dan Cingular adalah beberapa perusahaan besar yang dibuat kalang kabut dengan ulahnya. Apa yang James lakukan dianggap ilegal, karena perusahaan-perusahaan tersebut sudah mempekerjakan ahli-ahli yang khusus menangani celah dan kekurangan dari sistem mereka, dan tindakan James yang mengacak-acak celah dan kekurangan mereka dari luar perusahaan dianggap sebagai sebuah gangguan bagi mereka.
Ketika ia masuk ke sistem intranet The New York Times, apa yang dia lakukan menjadi sebuah hal yang dianggap serius oleh para penegak hukum. Dia mampu menambahkan dirinya ke daftar ahli dan mengakses informasi pribadi dari para kontributor The New York Times, termasuk nomor Jaminan Sosial mereka. Lamo juga menyusup ke account LexisNexis The Times ' sebuah akun yang khusus menangani topik-topik dan isu besar serta penting yang akan dirilis The New York Times dalam artikel-artikel mereka.
Akibat ulahnya mengacak-acak sistem The New York Times, Lamo diperintahkan untuk membayar sekitar $ 65.000 sebagai denda atas tindakannya. Dia juga dijatuhi hukuman enam bulan kurungan rumah dan dua tahun masa percobaan, yang berakhir 16 Januari 2007. Lamo saat ini bekerja sebagai wartawan pemenang penghargaan dan pembicara publik. 

Kevin Mitnick

Setelah memproklamirkan diri sebagai" hacker poster boy ", Mitnick menjadi buruan polisi dan pihak federal Amerika. Kenakalan yang dilakukannya sempat menghiasi headline beberapa media di Amerika, namun pelanggaran hukum yang sebenarnya mungkin kurang terkenal dibandingkan ketenaran nya.
Departemen Kehakiman menggambarkan dirinya sebagai " kriminal komputer terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. " Bahkan kisah-kisahnya sempat difilmkan (Freedom Downtime dan Takedown).
Mitnick memiliki sedikit pengalaman hacking sebelum melakukan tindak pidana yang membuatnya terkenal. Dia mulai mengeksploitasi sitem pembelian kartu untuk menumpang bis di terminal bis di Los Angeles sekedar untuk mendapatkan tumpangan gratis. Kemudian, hampir mirip dengan tindakan masa lalu pendiri Apple, Steve Wozniak, ia mencoba-coba mem-phreaking telepon, agar bisa menelepon secara gratis kemanapun dan dimanapu dirinya berada. Meskipun banyak melakukan pelanggaran hukum lewat dunia maya, namun Mitnick akhirnya hanya dihukum karena menyusup ke jaringan komputer Digital Equipment Corporation dan mencuri software mereka.
Hampir dua setengah tahun Mitnick berpindah-pindah untuk menghindar dari kejaran hukum, dan dai tetap melakukan aksi Hackingnya dimanapun ia singgah?! . Dirinya tetap aktif menyusup ke jaringan perusahaan-perusahaan telekomunikasi, sisitem komputer pemerintah dan banyak lagi ‘kenakalan” yang ia lakukan ". Dia kemudian menyusup ke ahli komputer dan komputer di rumah rekannya sesama hacker Tsutomu Shimomura, yang menyebabkan dirinya tertangkap hari itu, karena komputer dari rekannya tersebut telah dipantau oleh pihak keamanan sebelumnya.
Mitnick kini telah bebas dan mengabdikan dirinya sepenuhnya pada kepentingan masyarakat. Dan sekarang ia menjadi konsultan keamanan komputer, penulis dan pembicara. 

Kevin Poulsen

Juga dikenal sebagai Dark Dante, Poulsen menjadi ketika meng-hack saluran telepon KIIS-FM radio LA, yang dengan kelihaiannya membuatnya mendapatkan sebuah mobil merek Porsche dari undian yang dilakukan KIIS-FM, itupun belum termasuk barang-barang lainnya yang ia dapatkan dengan cara yang sama. Para penegak hukum menjulukinya " Sang Hannibal Lecter dalam dunia kejahatan komputer. "
Pihak berwenang mulai mengejar Poulsen setelah ia meng-hack ke dalam database investigasi federal. Selama pengejaran ini, ia semakin membuat berang FBI dengan menyusup ke dalam komputer milik FBI yang berisi informasi-informasi semua penyadapan yang dilakukan oleh FBI. 

Poulsen adalah peng-hack jaringan dan saluran telepon yang paling terkenal, bahkan ia mampu mengambil alih semua saluran telepon stasiun sebuah radio swasta ternama di Amerika. Lebih gila lagi, Poulsen mampu mengaktifkan semua nomor-nomor telepon yang sudah tidak aktif dan kemudian mengelola sebuah agensi escort virtual. Poulsen juga merusak sistem layanan telepon 1-800 milik pemerintah. Poulsen ditangkap di sebuah supermarket dan menjalani hukuman lima tahun.
Saat ini, Poulsen bekerja sebagai jurnalis. Dia sekarang editor senior untuk Wired News. Prestasi jurnalistiknya yang paling menonjol adalah artikel karyanya yang mengidentifikasi 744 pelaku pelecehan seksual lewat profil jejaring sosial MySpace. 

Robert Tappan Morris

Morris, putra mantan ilmuwan Badan Keamanan Nasional ( NSA ) Robert Morris, yang dikenal sebagai pencipta Worm Morris, worm komputer pertama yang menginfeksi Internet. Akibat kejahatannya ini, ia adalah orang pertama dituntut karena Penipuan Komputer tahun 1986, berdasarkan Undang-Undang Penyalahgunaan Komputer yang baru saja disahkan di masa itu.
Morris menulis kode untuk worm ketika ia masih menjadi mahasiswa di Cornell. Ia menegaskan bahwa ia hanya bermaksud untuk melihat seberapa besar internet dengan worm itu.
Worm ini mampu mereplikasi dirinya secara pntar, sehingga mengakibatkan komputer melambat akibat overload kinerja, hingga tidak lagi dapat digunakan. Hingga kini tidak diketahui dengan persis berapa banyak komputer telah terinfeksi worm ini, namun para ahli memperkirakan lebih dari 6.000 komputer yang terinfeksi. Morris dijatuhi hukuman tiga tahun masa percobaan, 400 jam pelayanan masyarakat dan didenda $ 10.500.
Morris saat ini bekerja sebagai profesor tetap di MIT Computer Science dan Laboratorium Artificial Intelligence. Dia bergerak pada bidang penelitian arsitektur jaringan komputer termasuk tabel hash terdistribusi seperti Chord dan jaringan mesh nirkabel seperti Roofnet.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar